Bola

Roboh, Jaime Munguia Kalah Memalukan yang tersebut Mengalami Kerugian Reputasinya

macan.news Kekalahan memalukan Jaime Munguia yang kedua mencoreng reputasinya di tempat akhir tahun 2024 setelahnya kalah bilangan dari Bruno Surace. Tak ada yang dimaksud menyangka hal ini akan terjadi – setidaknya Jaime Munguia.

Pada hari Hari Sabtu atau Mingguan (15/12/2024) siang WIB, di sebuah laga yang dimaksud seharusnya menjadi turnamen pembuktian dalam Estadio Caliente, dalam kota kelahirannya, Tijuana, Meksiko, Munguia – mantan pemegang penghargaan kelas welter super — dikejutkan oleh petinju Prancis, Bruno Surace, melalui sebuah KO pada ronde keenam dengan satu pukulan.

Jaime Munguia, 44-2 (35 KO), yang digunakan belaka enam bulan lalu tak terkalahkan dan juga menjadi harapan bagi penulis kisah Cinderella-nya sendiri sebelum jatuh dalam tangan Saul Canelo Alvarez di sebuah langkah juri pada bulan Mei lalu, dikejutkan oleh Surace yang digunakan dianggap sebagai pemukul ringan lalu tak diunggulkan, 26-0-2 (5 KO), di sebuah penampilan yang akan masuk ke di daftar Knockout Terbaik dan juga Kejutan Terbaik pada dunia tinju.

Penyelesaiannya sangat mendadak lalu bukan terduga. Munguia, 28 tahun, menjatuhkan Surace dengan sebuah hook kiri di dalam ronde kedua, yang dimaksud menimbulkan para penonton dalam kota kelahirannya terhenyak kemudian nampaknya menjadi pertanda akan berakhirnya karier Surace, individu petinju berusia 26 tahun dari Marseille yang dimaksud sebelumnya meraih kemenangan berhadapan dengan petinju yang digunakan belum terlalu dikenal, Jhon Jader Obregon, dengan kemenangan KO menghadapi petinju yang mana sudah ada memiliki 11 kemenangan.

Jadi ketika ia bangkit kemudian bertahan hingga akhir putaran kedua, mungkin saja ada beberapa kejutan dalam seluruh Estadio Caliente.
Namun Tijuana belum mengamati apa pun. Pada ronde keenam, pada waktu Surace tak menunjukkan tanda-tanda akan membalikkan keadaan melawan Munguia kemudian lawannya – yang tersebut belum pernah berlaga di dalam luar Prancis – berlindung dengan punggungnya dalam tali ring, Munguia melayangkan sebuah uppercut kiri lalu pukulan lanjutan dengan kaki kiri untuk membongkar pertahanan Surace.

Namun, ketika ia mengukur kemampuannya, Munguia melebarkan kedua tangannya dengan sangat berbahaya. Surace, yang dimaksud merasakan sebuah celah, menyarangkan sebuah jab yang digunakan nampaknya cukup untuk menghalangi pandangan lawannya sebelum segera menyusul dengan pukulan kanan yang dimaksud mendarat tepat dalam dagu Munguia, yang digunakan terjatuh. Ia mencoba untuk kembali berdiri, namun wasit menghitungnya pergi dari dari ronde yang dimaksud – pada waktu 2 menit 36 detik pada ronde keenam – sebelum ia dapat memulihkan diri.

Bahwa Surace hanya sekali mempunyai lima kemenangan KO pada kariernya sebelum laga ini juga dianggap sebagai atlet middleweight alami, menghasilkan hasil laga ini semakin mengejutkan. ”Saya tahu bahwa ia adalah petinju yang tersebut luar biasa. Jadi, kami melatih pukulan balasan kami,” kata Surace. β€œIa adalah orang petarung sejati. Saya ingin berterima kasih kepadanya menghadapi kesempatan ini. Ini adalah adalah pengalaman yang mana luar biasa bagi saya.”

Tiba-tiba, masa depan terlihat sangat kabur bagi Munguia, yang dimaksud telah dilakukan menjalani 46 laga, dengan dua kekalahan dari tiga laga terakhirnya – termasuk kekalahan yang digunakan sangat menyakitkan dari Canelo Alvarez. Karena sebuah laga ulang kemungkinan besar akan menjadi laga yang paling menarik bagi Surace.

Show More

Related Articles

Back to top button